Harga Kopi Mahal, Petani Takut Tinggalkan Kebun

Besemah Area102 Dilihat

PAGAR ALAM, WARTA DEMPO – Memasuki masa puncak panen Kopi di Kota Pagar Alam, petani Kopi mulai meronda dan berjaga di areal perkebunan kopi milik mereka.

Dengan sistem berkelompok para petani sengaja membuat pos ronda dikawasan perkebunan mereka. Pos tersebut akan digunakan tempat berjaga saat malam hari. sejak naiknya harga jual Biji Kopi membuat buah kopi saat ini rawan dicuri para pelaku spesialis pencuri buah kopi di kebun.

Jadi hampir setiap kawasan perkebunan Kopi di Pagar Alam saat ini terpaksa dijaga oleh para pemilik lahan. Pasalnya jika tidak maka rawan dicuri dan dirusak oleh oknum tersebut.
Bahkan sejak harga Biji Kopi mencapai Rp60.000 sampai Rp70.000 perkilogram, sudah banyak buah kopi yang masih dipohon dicuri pelaku pencurian.

Udin (29) petani Kopi di kawasan Bedeng Kresek mengatakan, jika saat ini para petani sengaja membuat pos ronda di tengah dan ditepi jalan areal perkebunan kopi untuk berjaga agar tidak ada aksi pencurian buah kopi.

“Kami harus berjaga dan meronda di kawasan kebun kopi kami. Sebab saat ini buah kopi sudah siap panen, jika tidak dijaga khawatir dicuri orang saat masih dipohonnya,” ujarnya.

Para petani di kawasan tersebut kompak untuk berjaga atau ronda dengan membuat jadwal ronda berkeliling areal kebun untuk memastikan jika tidak ada kebun yang dimasuki pencuri.

“Setiap malam dan bergiliran kami akan berjaga diareal kebun. Bagi yang mendapat giliran akan keliling diareal kebun untuk memastikan tidak ada buah kopi yang dicuri,” katanya.

Senada diungkapkan Yadi (57) bahwa sudah banyaknya buah kopi yang dicuri disejumlah daerah di Pagar Alam sejak harga kopi mahal seperti saat ini.

“Saat harga Kopi murah dulu kita tidak perlu ronda pak, cuma berjaga dipondok masing-masing. Namun sejak harga Kopi mahal dan sudah banyak kebun warga yang dicuri buah kopinya jadi kami bermufakat untuk berjaga dengan bersama dengan cara meronda,” tambahnya.(MR)

Komentar