PAGAR ALAM, WARTA DEMPU – Memasuki musim kemarau ditahun 2024 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta setiap Kabupaten/Kota di Sumsel dapat memetakan kawasan yang rawan terjadi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Kota Pagar Alam yang merupakan daerah dengan hampir 60 persen wilayahnya adalah hutan lindung akan menjadi perhatian pihak Pemprov Sumsel terkait ancaman Karhutla pada musim kemarau 2024 ini.
Untuk itu saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagar Alam mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya dua Kecamatan yaitu Kecamatan Dempo Tengah dan Kecamatan Dempo Selatan. Dua kecamatan ini hampir setiap tahun saat musim kemarau selalu ada lahan yang terbakar.
Kepala BPBD Kota Pagar Alam Jon Hasman mengatakan, saat ini pihak BPBD mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait ancaman Karhutla saat musim kemarau nanti.
“Kita sudah mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait ancaman kabakaran hutan dan lahan saat musim kemarau nanti,” ujarnya.
Dikatakan Jon Hasman, ada dua Kecamatan yang menjadi fokus pemantauan dan sosialisasi terkait Karhutla di Pagar Alam yaitu Kecamatan Dempi Tengah dan Dempo Selatan.
“Dua kecamatan ini menjadi fokus kita, bahkan dalam waktu dekat ini kita akan melakukan mitigasi kawasan mana saja yang akan secara rutin dipantau selama musim kemarau nanti,” katanya.
Tidak hanya itu, salah satu kawasan vital yaitu kawasan Bandara Atung Bungsu juga menjadi perhatian pihak BPBD Kota Pagar Alam. Pasalnya lahan dikawasan tersebut hampir setiap musim kemarau selalu saja ada yang terbakar.
“Kita mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar saat kemarau nanti. Bahkan kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI jika ada masyarakat yang kedapatan membakar lahan dengan sengaja maka bisa disangsi hukum,” tegasnya.(RM)
Komentar